Cara RTS Menjaga Barang Fragile Tetap Aman – Dalam proses impor, salah satu tantangan terbesar adalah mengirim barang fragile (mudah pecah) seperti kaca, keramik, elektronik, atau peralatan rumah tangga. Kesalahan dalam penanganan bisa berakibat fatal, mulai dari kerugian finansial hingga barang tidak bisa dipakai. RTS Ekspedisi memiliki prosedur khusus untuk memastikan barang fragile tetap aman hingga tiba di tangan customer.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah bagaimana RTS menjaga barang fragile, mulai dari proses packing, pengaturan di gudang, hingga penempatan di kontainer agar perjalanan laut dari China ke Indonesia tetap aman dan minim risiko. Bahkan, kami akan membagikan studi kasus nyata dari customer RTS yang sukses mengimpor barang fragile dengan aman.

Kenapa Barang Fragile Butuh Penanganan Khusus?

Barang fragile sangat rentan terhadap benturan, guncangan, dan tekanan. Misalnya, gelas kaca bisa retak hanya karena guncangan kecil, atau layar monitor bisa pecah jika tidak diposisikan dengan benar. Tanpa penanganan khusus, risiko kerugian akan jauh lebih besar.

Proses Packing Barang Fragile di Gudang China

  1. Lapisan Perlindungan Ekstra – Barang fragile dibungkus menggunakan bubble wrap, foam, atau pelindung khusus agar tahan benturan.
  2. Kardus Double Wall – Kardus dengan dua lapisan (double wall) digunakan untuk meningkatkan kekuatan kemasan.
  3. Void Filling – Bagian kosong dalam kemasan diisi dengan potongan styrofoam atau kertas agar barang tidak bergeser.
  4. Label Fragile – Setiap paket diberi tanda “Fragile” agar mudah dikenali oleh tim gudang dan kru kapal.

Pengaturan Barang Fragile di Gudang & Kontainer

  • Barang fragile tidak ditumpuk sembarangan, selalu ditempatkan di bagian atas atau area khusus.
  • Untuk barang elektronik, digunakan palet kayu agar tidak langsung bersentuhan dengan lantai kontainer.
  • Barang berat diletakkan di bawah, sementara fragile ditempatkan di atas agar tidak tertindih.

Monitoring & Quality Control

Tim RTS melakukan pengecekan ganda sebelum barang dimuat ke kontainer. Jika ada kemasan yang dianggap kurang aman, akan segera diperkuat ulang. Selain itu, foto dokumentasi juga dikirim ke customer sebagai bukti kondisi barang sebelum berangkat.

Contoh Barang Fragile yang Sering Diimpor

  • Peralatan dapur: gelas, piring, teko keramik.
  • Elektronik: monitor, TV, sound system.
  • Dekorasi rumah: vas bunga, patung keramik, lampu gantung.

Studi Kasus: Customer Mengimpor Lampu Kristal dari China

Salah satu customer RTS mengimpor lampu gantung kristal untuk kebutuhan dekorasi hotel di Jakarta. Barang ini sangat fragile karena terdiri dari puluhan potongan kaca kristal yang mudah pecah. Berikut langkah yang dilakukan RTS:

  1. Packing Khusus – Setiap komponen kristal dibungkus bubble wrap, lalu ditempatkan di kotak kecil dengan styrofoam pelindung. Semua kotak kecil ini dimasukkan ke dalam kardus besar double wall.
  2. Repacking di Gudang RTS China – Tim RTS menambahkan lapisan kayu pada bagian luar kardus besar agar lebih kokoh menghadapi perjalanan laut.
  3. Labelisasi & Area Khusus – Semua kotak lampu ditempatkan di area khusus dalam kontainer dengan label “Fragile – Handle With Care”.
  4. Monitoring – RTS mengirimkan foto kondisi barang setelah dimuat ke customer, sehingga customer yakin barang dalam keadaan aman sebelum dikirim.

Hasilnya, seluruh lampu kristal tiba di Jakarta dalam kondisi utuh tanpa ada satu pun pecah. Customer puas karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk mengganti barang rusak. Bahkan, mereka kembali menggunakan layanan RTS untuk impor berikutnya.

Tips Customer Agar Barang Fragile Aman

  • Pastikan supplier menggunakan packing standar ekspor.
  • Gunakan jasa forwarder berpengalaman seperti RTS.
  • Sertakan detail instruksi ke supplier untuk packing tambahan.
  • Jangan mengirim fragile dalam jumlah terlalu kecil agar bisa disatukan dengan packing khusus.

Kesimpulan

Barang fragile memang memiliki risiko tinggi saat impor, namun dengan prosedur packing yang tepat, penempatan di kontainer yang aman, serta monitoring yang ketat, RTS Ekspedisi mampu memastikan barang customer tetap utuh hingga tiba di Indonesia. Studi kasus lampu kristal membuktikan bahwa dengan SOP yang benar, barang fragile bisa sampai dengan aman tanpa kerugian.

FAQ Seputar Barang Fragile

Apakah RTS menyediakan jasa repacking untuk barang fragile?

Ya. RTS bisa membantu repacking di gudang China jika kemasan dari supplier dianggap kurang aman.

Bagaimana jika barang fragile rusak saat pengiriman?

RTS memiliki SOP klaim dan tanggung jawab sesuai kesepakatan. Customer juga disarankan untuk menggunakan asuransi kargo.

Apakah ada biaya tambahan untuk barang fragile?

Tergantung jenis dan kebutuhan packing. RTS akan memberikan estimasi transparan sebelum pengiriman.

Berapa lama pengiriman barang fragile dari China ke Indonesia?

Umumnya 25–35 hari via laut, tergantung kondisi pelabuhan dan bea cukai.

Kirim Barang Fragile dari China? RTS Punya Solusinya

Packing aman, repacking di gudang China, dan monitoring ketat agar barangmu tetap utuh sampai Indonesia.

RTS Ekspedisi siap membantu kamu mengurus pengiriman barang fragile dari China dengan aman. Layanan door to door tersedia, biaya transparan, dan tim siap memberikan konsultasi gratis sebelum pengiriman.