Studi Kasus: UMKM yang Berkembang Lewat RTS – Banyak UMKM di Indonesia yang awalnya ragu untuk impor barang dari China karena menganggap prosesnya rumit, mahal, dan penuh risiko. Namun, dengan bantuan forwarder berpengalaman seperti RTS Ekspedisi, banyak UMKM justru berhasil berkembang pesat. Artikel ini akan membahas studi kasus nyata bagaimana UMKM bisa tumbuh dengan dukungan RTS.

Kenapa UMKM Membutuhkan Dukungan dalam Impor?

UMKM biasanya memiliki keterbatasan modal, SDM, dan pengalaman dalam mengurus impor. Proses yang melibatkan HS Code, dokumen bea cukai, hingga biaya tambahan sering membuat mereka mundur sebelum mencoba. Di sinilah peran RTS menjadi penting: memberikan solusi impor door-to-door yang mudah, transparan, dan aman.

Studi Kasus 1: Toko Fashion Online

Seorang pemilik toko fashion online di Jakarta awalnya hanya menjual produk lokal. Namun, ia melihat peluang besar pada produk tas dan aksesoris dari China. Setelah mencoba impor lewat RTS dengan modal Rp30 juta, barang tiba tepat waktu tanpa masalah bea cukai. Produk impor tersebut laris di marketplace, dan omzetnya naik 3 kali lipat dalam 6 bulan. Kini, ia rutin repeat order dengan RTS setiap bulan.

Studi Kasus 2: UMKM Home & Living

Sebuah UMKM di Surabaya yang menjual perlengkapan rumah tangga awalnya takut impor karena khawatir barang fragile pecah di perjalanan. Namun setelah menggunakan layanan RTS, barang dipacking ulang dengan aman di gudang China. Hasilnya, tidak ada kerusakan berarti. Kini mereka sudah 5 kali repeat order dan berhasil menambah variasi produk hingga 2 kali lipat.

Studi Kasus 3: Bisnis Kosmetik Lokal

Seorang pelaku UMKM kosmetik di Bandung ingin menjual alat kecantikan impor dengan harga terjangkau. Ia memilih RTS karena takut salah dokumen di bea cukai. RTS membantu menyiapkan HS Code dan izin yang sesuai. Barang sampai aman, dan produk tersebut langsung jadi bestseller di toko onlinenya. Kini bisnisnya berkembang dengan distribusi ke beberapa kota besar.

Studi Kasus 4: UMKM Elektronik Aksesoris

UMKM penjual aksesoris HP di Medan awalnya membeli barang dari reseller lokal. Setelah tahu bisa impor langsung lewat RTS, ia mencoba impor kecil (1 CBM) untuk percobaan. Biaya transparan membuatnya percaya. Kini omzetnya naik signifikan karena margin lebih besar, dan ia bisa menjual produk dengan harga kompetitif di marketplace.

Apa yang Membuat UMKM Setia dengan RTS?

• Biaya Transparan – UMKM tidak perlu takut ada biaya siluman, semua sudah dihitung sejak awal.
• Layanan Door-to-Door – Barang langsung sampai ke alamat UMKM tanpa ribet ambil di pelabuhan.
• Barang Aman – Packing ulang di gudang China memastikan barang fragile tetap utuh.
• Konsultasi Gratis – RTS memberikan arahan soal HS Code, dokumen, hingga tips impor untuk pemula.
• Pengalaman Lebih dari 20 Tahun – RTS sudah terbukti terpercaya dalam menangani impor berbagai jenis barang.

Dampak Nyata Bagi UMKM

Dengan akses impor yang lebih mudah, UMKM bisa menghadirkan produk unik dengan harga kompetitif. Mereka tidak lagi bergantung pada reseller lokal, sehingga margin keuntungan lebih besar. Banyak UMKM yang sebelumnya hanya pemain kecil di marketplace, kini naik kelas menjadi brand dengan produk impor unggulan.

Kesimpulan

Studi kasus di atas membuktikan bahwa UMKM bisa berkembang pesat jika memiliki partner ekspedisi yang tepat. RTS Ekspedisi membantu menghapus kerumitan impor, sehingga UMKM bisa fokus pada penjualan dan pengembangan bisnis. Jika kamu pelaku UMKM yang ingin naik kelas, saatnya mempertimbangkan RTS sebagai partner impor andalan.

FAQ Seputar UMKM dan RTS

Apakah UMKM bisa impor barang dalam jumlah kecil?

Ya, RTS melayani pengiriman skala kecil (LCL) hingga besar (FCL).

Apakah RTS membantu pemula yang belum pernah impor?

Tentu. Banyak customer UMKM pertama kali impor dengan RTS karena ada konsultasi gratis.

Bagaimana cara cek biaya impor untuk UMKM?

Cukup kirim detail barang dan invoice ke CS RTS, nanti akan diberikan estimasi biaya transparan.

Apakah ada risiko barang rusak?

Risiko selalu ada, tapi RTS meminimalkan dengan packing ulang sesuai standar internasional.