Dokumen yang Wajib Disiapkan untuk Impor – Banyak importir pemula fokus pada harga dan ongkos kirim, tapi lupa bahwa kunci sukses impor adalah kelengkapan dokumen. Tanpa dokumen yang benar, barang bisa tertahan di pelabuhan atau bahkan ditolak masuk ke Indonesia.

Artikel ini akan membahas dokumen-dokumen penting yang harus disiapkan sebelum impor barang dari China, fungsinya, dan tips agar proses clearance di Bea Cukai berjalan lancar. Dengan bantuan RTS Ekspedisi, semua dokumen bisa dipastikan lengkap dan sesuai aturan.

Kenapa Dokumen Impor Itu Penting?

Dokumen impor berfungsi sebagai bukti legalitas barang yang masuk ke Indonesia. Tanpa dokumen, Bea Cukai tidak bisa menilai jenis barang, nilai transaksi, serta besaran pajak dan bea masuk yang harus dibayar. Kesalahan dokumen bisa menyebabkan biaya tambahan, keterlambatan, atau penyitaan barang.

Daftar Dokumen Wajib untuk Impor

Setiap pengiriman impor membutuhkan dokumen tertentu. Berikut daftar dokumen wajib yang harus disiapkan:

1. Invoice

Dokumen berisi detail transaksi pembelian barang, termasuk harga per unit, jumlah, dan total pembayaran. Invoice menjadi dasar perhitungan bea masuk dan PPN impor.

2. Packing List

Daftar isi barang dalam pengiriman, termasuk jumlah karton, berat, dimensi, dan deskripsi barang. Dokumen ini penting untuk memudahkan pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai.

3. Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB)

Dokumen dari pihak pelayaran atau maskapai yang membuktikan barang dikirim. Untuk pengiriman laut disebut Bill of Lading, sementara untuk udara disebut Airway Bill.

4. Certificate of Origin (COO)

Surat keterangan asal barang yang diterbitkan di negara asal. COO dibutuhkan untuk mendapatkan fasilitas tarif preferensi atau perjanjian perdagangan bebas (FTA).

5. HS Code

Kode internasional untuk klasifikasi barang. HS Code menentukan tarif bea masuk dan apakah barang masuk kategori Lartas (Larangan/Pembatasan).

6. Import Declaration (PIB – Pemberitahuan Impor Barang)

Dokumen yang wajib diisi importir atau kuasanya (forwarder) ke Bea Cukai untuk mendeklarasikan barang yang masuk.

7. Izin Khusus (jika barang termasuk Lartas)

Untuk barang terbatas seperti kosmetik, makanan, obat, atau elektronik tertentu, diperlukan izin dari kementerian teknis (misalnya BPOM, Kemenkes, atau Kemendag).

Alur Pemeriksaan Dokumen di Bea Cukai

1. Dokumen diperiksa oleh Bea Cukai untuk memastikan kesesuaian data dengan barang fisik.
2. Kategori jalur ditentukan: hijau (lolos), kuning (cek dokumen), atau merah (cek fisik + dokumen).
3. Pembayaran bea masuk dan pajak dilakukan sesuai perhitungan.
4. Barang dilepas jika semua syarat terpenuhi.

Risiko Jika Dokumen Tidak Lengkap

• Barang tertahan di pelabuhan dalam waktu lama.
• Kena denda atau biaya demurrage.
• Pengiriman kembali ke negara asal (return shipment).
• Barang disita atau dimusnahkan.

Tips Menyiapkan Dokumen Impor

• Selalu pastikan invoice dan packing list sesuai dengan barang fisik.
• Cek HS Code sebelum membeli barang.
• Jika barang Lartas, urus izin sebelum pengiriman.
• Gunakan jasa forwarder berpengalaman seperti RTS untuk mengurus PIB dan clearance.

Kesimpulan

Dokumen impor adalah fondasi utama agar barang bisa masuk ke Indonesia dengan lancar. Invoice, packing list, B/L, COO, HS Code, hingga izin khusus wajib dipersiapkan dengan teliti. Bersama RTS Ekspedisi, kamu tidak perlu khawatir dokumen kurang atau salah, karena semua diurus oleh tim profesional.

FAQ Seputar Dokumen Impor

Apakah semua barang impor wajib punya COO?

Tidak semua. COO wajib jika ingin mendapatkan tarif preferensi FTA, tetapi untuk barang umum kadang tidak diperlukan.

Siapa yang membuat invoice dan packing list?

Invoice dan packing list dibuat oleh supplier/penjual barang dari China.

Apa itu PIB (Pemberitahuan Impor Barang)?

PIB adalah deklarasi resmi impor yang diajukan ke Bea Cukai sebagai dasar perhitungan pajak dan pelepasan barang.

Apakah RTS bisa bantu urus dokumen impor?

Ya, RTS Ekspedisi membantu menyiapkan semua dokumen impor termasuk PIB, HS Code, hingga izin Lartas.