Berapa Ongkir Laut vs Udara untuk Impor?Bagi banyak pelaku usaha dan importir pemula, pertanyaan paling sering muncul adalah: lebih murah impor lewat laut atau udara? Ongkir menjadi komponen terbesar dalam biaya impor, sehingga memahami perbandingan antara ongkir laut vs udara sangat penting untuk menghitung profit dan waktu pengiriman. Artikel ini akan membahas estimasi biaya ongkir, perbedaan waktu tempuh, kelebihan dan kekurangan masing-masing jalur, serta tips memilih rute terbaik sesuai kebutuhanmu.


Ongkir Laut vs Udara Impor

Baik laut maupun udara memiliki keunggulan masing-masing. Jalur laut lebih hemat untuk volume besar, sementara jalur udara unggul dalam kecepatan. Pilihan terbaik tergantung pada jenis barang, target waktu, dan anggaran modalmu.

Perbedaan Dasar Ongkir Laut dan Udara

Sebelum menghitung biaya, penting untuk memahami konsep dasar pengiriman laut dan udara. Keduanya memiliki sistem perhitungan ongkir berbeda:

  • Ongkir Laut (Sea Freight): Dihitung berdasarkan volume barang (CBM – cubic meter). Cocok untuk barang besar atau berat dengan toleransi waktu pengiriman 3–5 minggu.
  • Ongkir Udara (Air Freight): Dihitung berdasarkan berat aktual atau berat volumetrik (whichever higher). Ideal untuk barang ringan, bernilai tinggi, atau butuh cepat.

Simulasi Perbandingan Ongkir Laut vs Udara (China–Indonesia)

Kriteria Via Laut Via Udara
Perhitungan Ongkir Berdasarkan volume (CBM) Berdasarkan berat (kg atau berat volumetrik)
Estimasi Biaya Rp6.000.000 – Rp8.000.000 per CBM Rp120.000 – Rp180.000 per kg
Waktu Pengiriman 25–35 hari 5–10 hari
Jenis Barang Barang besar, berat, tahan lama Barang ringan, urgent, bernilai tinggi
Risiko Kerusakan Lebih besar (karena proses bongkar muat) Lebih kecil (lebih cepat & minim handling)

Contoh Simulasi Nyata

Misalnya kamu ingin impor 200 kg produk elektronik kecil dari China:

  • Jika via udara: 200 kg x Rp150.000 = Rp30.000.000 → tiba dalam 7 hari.
  • Jika via laut: Estimasi volume 1,2 CBM x Rp7.000.000 = Rp8.400.000 → tiba dalam 30 hari.

Terlihat jelas, ongkir laut jauh lebih murah untuk volume besar, tapi memakan waktu lebih lama. Sebaliknya, udara jauh lebih cepat tapi biayanya 3–4 kali lipat lebih tinggi.

Faktor yang Mempengaruhi Ongkir Impor

  • Volume & Berat Barang: Semakin besar atau berat, semakin mahal ongkirnya, terutama via udara.
  • Jenis Barang: Barang berbahaya (hazardous), cairan, baterai, atau elektronik punya tarif khusus.
  • Bandara/Pelabuhan Tujuan: Ongkir ke Jakarta, Surabaya, Medan bisa berbeda tergantung rute forwarder.
  • Musim & Permintaan: Menjelang akhir tahun atau festival di China (Golden Week, CNY), ongkir naik signifikan.
  • Jenis Layanan Forwarder: Door-to-door biasanya lebih mahal tapi praktis (termasuk bea cukai & pajak).

Kapan Harus Pilih Laut dan Kapan Harus Pilih Udara?

Kondisi Rekomendasi Jalur
Barang banyak dan tidak urgent Gunakan laut untuk hemat ongkir
Barang sedikit tapi harus cepat dijual Gunakan udara untuk kecepatan
Barang mahal & fragile Udara, karena minim risiko & pengawasan lebih ketat
Uji pasar produk baru Udara lebih efisien untuk pengiriman kecil
Restok rutin & stabil Gunakan laut untuk menekan biaya jangka panjang

Kelebihan dan Kekurangan Jalur Laut

  • Kelebihan: Ongkir murah, cocok untuk volume besar, bisa konsolidasi antar pembeli.
  • Kekurangan: Waktu lama, risiko rusak/hilang lebih tinggi, perlu perencanaan stok.

Kelebihan dan Kekurangan Jalur Udara

  • Kelebihan: Cepat, aman, minim risiko, cocok untuk barang bernilai tinggi.
  • Kekurangan: Ongkir tinggi, tidak cocok untuk barang berat atau besar.

Tips Hemat Ongkir untuk UMKM Impor

  1. Gunakan Skema Konsolidasi (LCL) – Gabung barang dengan importir lain agar biaya per CBM lebih murah.
  2. Bandingkan Beberapa Forwarder – Setiap jasa punya tarif berbeda tergantung rute & layanan.
  3. Hitung Berat & Volume Akurat – Agar tidak overcharge, gunakan alat ukur yang presisi.
  4. Pilih Barang Kecil & Ringan – Terutama jika lewat udara.
  5. Impor di Luar Musim Puncak – Hindari libur besar seperti CNY & akhir tahun.
  6. Pertimbangkan Kombinasi Jalur – Misalnya sebagian barang via udara (cepat jual), sisanya via laut (stok besar).

Kesimpulan

Baik ongkir laut maupun udara punya kelebihan masing-masing. Jika kamu ingin hemat biaya dan bisa menunggu lebih lama, jalur laut adalah pilihan tepat. Namun jika butuh barang cepat sampai dan volume kecil, udara jauh lebih efisien. UMKM disarankan untuk mulai dengan konsolidasi impor laut karena lebih ramah modal dan mudah dikontrol.

FAQ Seputar Ongkir Laut vs Udara

Apakah ongkir udara selalu lebih mahal dari laut?

Ya, ongkir udara umumnya 3–5 kali lipat lebih mahal dari laut karena biaya bahan bakar dan kecepatan pengiriman.

Berapa lama pengiriman laut dari China ke Indonesia?

Rata-rata 25–35 hari tergantung rute dan antrian pelabuhan.

Bisakah barang fragile dikirim lewat laut?

Bisa, asal dikemas dengan kayu & asuransi kargo, tapi risiko lebih besar dibanding udara.

Apakah bisa kirim sebagian lewat udara dan sebagian lewat laut?

Bisa. Strategi ini disebut split shipment dan sering digunakan untuk kombinasi cepat & hemat.


Butuh Simulasi Ongkir Laut vs Udara?

RTS Ekspedisi bantu hitung biaya impor paling efisien!

Konsultasi gratis untuk menghitung ongkir laut dan udara dari China ke Indonesia. Dapatkan perbandingan biaya real-time, estimasi waktu, dan saran terbaik sesuai jenis barangmu.