Sea Freight vs Air Freight: Mana yang Lebih Cocok?Bagi pebisnis impor, memilih metode pengiriman adalah keputusan penting yang memengaruhi biaya, waktu, dan keamanan barang. Dua opsi utama adalah Sea Freight (pengiriman laut) dan Air Freight (pengiriman udara). Keduanya punya keunggulan dan kelemahan. Artikel ini akan membandingkan biaya, durasi, kelebihan, serta tips menentukan pilihan yang tepat agar bisnis tetap efisien.


Sea Freight vs Air Freight

Dengan memahami perbedaan Sea Freight vs Air Freight, importir bisa menekan biaya, mempercepat cash flow, dan menjaga kualitas barang tetap aman sampai ke Indonesia.

Apa Itu Sea Freight?

Sea Freight adalah metode pengiriman barang lewat kapal laut. Umumnya digunakan untuk barang dalam jumlah besar, berat, atau berukuran besar. Container standar 20 feet atau 40 feet sering dipakai, namun UMKM juga bisa memanfaatkan skema LCL (Less than Container Load) agar biaya lebih hemat.

Apa Itu Air Freight?

Air Freight adalah pengiriman barang melalui pesawat kargo atau komersial. Biasanya dipilih untuk barang bernilai tinggi, urgent, atau ringan dengan volume kecil. Keunggulannya ada pada kecepatan, meski biaya lebih tinggi dibandingkan laut.

Perbandingan Sea Freight vs Air Freight

Aspek Sea Freight Air Freight
Kecepatan 14–30 hari (China–Indonesia) 3–7 hari (China–Indonesia)
Biaya Lebih murah, cocok untuk volume besar Lebih mahal, cocok untuk barang kecil/urgent
Kapasitas Besar (hingga ribuan ton) Terbatas (berat maksimal per kg)
Cocok Untuk Barang besar, berat, jumlah banyak, tidak urgent Barang urgent, bernilai tinggi, ringan, kecil

Kelebihan dan Kekurangan Sea Freight

  • Kelebihan: Biaya lebih murah, kapasitas besar, bisa konsolidasi (LCL), cocok untuk skala besar.
  • Kekurangan: Waktu lama, risiko cuaca, proses bongkar muat lebih kompleks.

Kelebihan dan Kekurangan Air Freight

  • Kelebihan: Sangat cepat, keamanan lebih baik, jadwal lebih stabil.
  • Kekurangan: Biaya mahal, kapasitas terbatas, ada larangan barang tertentu (baterai, cairan, kimia).

Tips Memilih Sea Freight vs Air Freight

  1. Pertimbangkan Urgensi – Jika butuh cepat, pilih udara. Jika bisa menunggu, laut lebih hemat.
  2. Hitung Budget – Sesuaikan dengan modal dan target keuntungan.
  3. Lihat Jenis Barang – Barang fragile/bernilai tinggi lebih aman lewat udara.
  4. Skema Konsolidasi – Untuk UMKM, gabung pengiriman (LCL) agar lebih hemat.
  5. Kombinasikan Keduanya – Barang urgent via udara, sisanya lewat laut.

Contoh Simulasi Biaya

Komponen Sea Freight Air Freight
Barang 100 kg (Rp100.000/kg) Rp10.000.000 Rp10.000.000
Ongkir Internasional Rp2.500.000 Rp8.000.000
Pajak & Bea Masuk Rp1.500.000 Rp1.500.000
Total Rp14.000.000 Rp19.500.000

Dari simulasi, terlihat Air Freight lebih cepat tapi 40% lebih mahal dibanding Sea Freight.

Kesimpulan

Sea Freight vs Air Freight sama-sama punya kelebihan. Pilih laut jika barang besar, berat, dan tidak mendesak. Pilih udara jika barang urgent, kecil, atau bernilai tinggi. Bagi UMKM, kombinasi keduanya sering jadi solusi paling efisien.

FAQ Seputar Sea Freight vs Air Freight

Mana lebih murah, Sea Freight atau Air Freight?

Sea Freight jauh lebih murah, terutama untuk barang besar dan banyak.

Mana yang lebih cepat sampai?

Air Freight lebih cepat, hanya 3–7 hari, sedangkan laut bisa 14–30 hari.

Apakah UMKM bisa pakai Air Freight?

Bisa. UMKM sering pakai Air Freight untuk barang ringan atau urgent.

Apakah ada barang yang dilarang di Air Freight?

Ya, misalnya baterai, cairan, kimia, dan barang berbahaya tertentu.


Mau Impor Barang Lewat Laut atau Udara?

RTS Ekspedisi Bisa Bantu Kirim Sea Freight & Air Freight

RTS Ekspedisi siap membantu Anda menentukan pilihan terbaik antara Sea Freight vs Air Freight. Konsultasi gratis, transparan, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.