Testimoni Klien: Pengalaman Impor Pertama Kali dengan RTS – Banyak orang yang masih ragu ketika pertama kali ingin impor barang dari China. Takut barang hilang, tertahan bea cukai, atau biaya membengkak. Namun, dengan jasa ekspedisi yang tepat, pengalaman impor pertama kali bisa berjalan lancar dan aman. Artikel ini akan membagikan testimoni klien RTS Ekspedisi yang berhasil melakukan impor pertamanya dengan tenang dan sukses.

RTS Ekspedisi telah dipercaya lebih dari 20 tahun untuk menangani impor barang dari China ke Indonesia. Lewat kisah nyata ini, kamu bisa melihat bagaimana proses impor berlangsung, tantangan yang dihadapi, serta bagaimana RTS membantu menyelesaikan semuanya.

Pengalaman Pertama Kali Impor: Dari Rasa Cemas Menjadi Lega

Salah satu klien RTS, sebut saja Pak Andi, awalnya merasa sangat cemas. Ia ingin impor barang elektronik dari Guangzhou untuk dijual kembali di Jakarta. Masalahnya, ia sama sekali belum pernah berurusan dengan bea cukai, HS Code, ataupun forwarder.
Pak Andi sempat takut jika barang tidak sampai, biaya membengkak, atau ada aturan yang tidak dipahaminya. Namun setelah konsultasi dengan tim RTS, semua proses dijelaskan dengan detail: mulai dari perhitungan biaya, estimasi waktu, hingga dokumen yang dibutuhkan.

Bagaimana RTS Membantu Proses Impor Pertama?

• Konsultasi Gratis: Tim RTS memberikan penjelasan mengenai kategori barang, HS Code, hingga estimasi biaya yang transparan.
• Pengurusan Dokumen: Semua dokumen impor dibantu penuh oleh tim, sehingga klien tidak perlu bingung dengan aturan bea cukai.
• Jalur Laut yang Ekonomis: RTS hanya melayani jalur laut, yang lebih hemat biaya untuk volume besar (CBM maupun FCL).
• Tracking Real-Time: Klien bisa memantau status barang mulai dari gudang di China hingga tiba di gudang Indonesia.
• Asuransi Barang: RTS menyediakan opsi asuransi agar barang lebih aman selama perjalanan.

Timeline Impor Pertama Pak Andi

1. Hari 1: Konsultasi via WhatsApp dengan tim RTS, mendapatkan estimasi biaya & waktu.
2. Hari 3: Barang dikirim dari supplier ke gudang RTS di Guangzhou.
3. Hari 5: Barang diproses dan dimuat ke kontainer jalur laut.
4. Minggu ke-3: Kapal tiba di Indonesia, proses bea cukai berjalan lancar.
5. Minggu ke-4: Barang diterima di gudang RTS Jakarta, lalu dikirim ke alamat Pak Andi.

Total waktu: ±25 hari, sesuai estimasi yang dijanjikan RTS.

Hasil yang Dirasakan Klien

• Barang sampai dengan aman tanpa ada kerusakan.
• Biaya impor sesuai dengan penawaran awal, tanpa biaya tersembunyi.
• Proses bea cukai berjalan lancar tanpa hambatan.
• Pak Andi mendapatkan pengalaman belajar impor yang berharga, karena RTS menjelaskan setiap langkah dengan detail.

Mengapa Banyak Klien Percaya RTS?

• Pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang ekspedisi impor dari China.
• Layanan door to door dari gudang supplier di China sampai alamat tujuan di Indonesia.
• Harga transparan tanpa biaya tersembunyi.
• Konsultasi gratis untuk pemula maupun importir berpengalaman.
• Layanan customer service ramah dan siap membantu kapan saja.

Tips Importir Pemula Berdasarkan Testimoni

• Jangan takut untuk bertanya pada forwarder agar tidak salah langkah.
• Selalu pastikan barangmu tidak masuk kategori lartas (larangan & pembatasan).
• Gunakan jasa ekspedisi terpercaya agar tidak ada biaya tersembunyi.
• Cek review dan testimoni klien lain sebelum memilih forwarder.

FAQ Seputar Pengalaman Impor Pertama Kali

Berapa lama waktu impor jalur laut?

Umumnya 25–35 hari, tergantung jenis barang, rute kapal, dan kondisi bea cukai.

Apakah bisa impor barang kecil untuk percobaan?

Bisa. RTS melayani LCL (Less than Container Load) sehingga cocok untuk pemula yang ingin mencoba impor dalam jumlah kecil.

Bagaimana jika barang saya fragile?

RTS memiliki standar packing tambahan untuk barang fragile agar lebih aman selama perjalanan.

Apakah biaya impor transparan sejak awal?

Ya. RTS memberikan rincian biaya sejak awal, sehingga tidak ada biaya tambahan tersembunyi.

Apakah RTS bisa bantu urus izin impor?

Ya. Untuk barang tertentu yang membutuhkan izin tambahan, tim RTS akan membantu pengurusannya.