Cara Hitung Biaya Impor Barang dari ChinaBanyak UMKM dan pebisnis di Indonesia melihat impor barang dari China sebagai peluang emas. Harga produk yang murah, variasi produk lengkap, dan kualitas yang terus meningkat membuat barang impor dari China sangat diminati. Namun, salah satu kendala yang paling sering membuat pebisnis ragu adalah soal cara menghitung biaya impor. Jika perhitungan tidak tepat, keuntungan bisa habis untuk menutup biaya tak terduga. Artikel ini membahas secara rinci komponen biaya impor, langkah perhitungan, hingga tips mengoptimalkan agar impor tetap efisien dan menguntungkan.

Cara Hitung Biaya Impor Barang dari China

Dengan memahami semua komponen biaya, cara hitung biaya impor barang dari China akan lebih mudah. Hal ini penting agar margin keuntungan jelas sejak awal dan modal usaha tetap sehat.

Mengapa Perlu Hitung Biaya Impor dengan Detail?

Banyak pemula hanya menghitung harga barang dari supplier tanpa memperhatikan biaya tambahan. Padahal, impor melibatkan ongkir internasional, pajak, bea masuk, hingga ongkir domestik. Jika semua dihitung dengan cermat, kita bisa menentukan harga jual yang tepat dan memastikan bisnis tidak merugi. Jadi, perhitungan biaya impor dari China wajib dilakukan sebelum melakukan transaksi besar.

Komponen Biaya Impor dari China

  • Harga Barang – Nilai pembelian dari supplier di China. Bisa FOB (hanya barang) atau CIF (sudah termasuk ongkir & asuransi).
  • Ongkir Internasional – Biaya kirim laut atau udara. Laut lebih murah, udara lebih cepat.
  • Asuransi Kargo – Melindungi barang jika rusak atau hilang selama perjalanan.
  • Bea Masuk – Tarif impor sesuai HS Code produk, biasanya 5–20%.
  • Pajak Impor – Termasuk PPN (11%), PPh (2,5% dengan NPWP, 7,5% tanpa NPWP).
  • Biaya Forwarder – Jika menggunakan jasa impor door-to-door. Umumnya sudah termasuk ongkir, pajak, dan dokumen.
  • Ongkir Domestik – Dari gudang forwarder di Indonesia ke alamat tujuan.

Langkah-Langkah Cara Hitung Biaya Impor Barang dari China

  1. Tentukan Harga Barang – Misalnya beli 100 pcs @ Rp50.000 → total Rp5.000.000.
  2. Hitung Ongkir Internasional – Misalnya via laut Rp2.000.000.
  3. Tambahkan Asuransi – 1% dari nilai barang = Rp50.000.
  4. Hitung Bea Masuk – Misalnya 10% dari (barang + ongkir + asuransi).
  5. Hitung Pajak Impor – PPN 11% + PPh 2,5% dari total nilai impor.
  6. Tambahkan Biaya Forwarder – Misalnya Rp1.000.000.
  7. Tambahkan Ongkir Domestik – Misalnya Rp300.000.
  8. Jumlahkan Semua – Total inilah modal impor dari China.

Simulasi Perhitungan Biaya Impor Barang dari China

Komponen Biaya
Harga Barang (100 pcs @ Rp50.000) Rp5.000.000
Ongkir Internasional Rp2.000.000
Asuransi (1%) Rp50.000
Bea Masuk (10%) Rp705.000
PPN 11% Rp775.500
PPh 2,5% Rp176.250
Jasa Forwarder Rp1.000.000
Ongkir Domestik Rp300.000
Total Modal Rp10.006.750

Jika dijual Rp150.000/pcs, omzet = Rp15.000.000 → laba kotor Rp4.993.250. Dengan cara ini, pebisnis bisa menghitung sejak awal apakah produk layak dijual atau tidak.

Faktor Penting yang Mempengaruhi Biaya Impor

  • HS Code yang tepat – Menentukan tarif pajak impor.
  • Moda transportasi – Laut lebih murah, udara lebih cepat.
  • Volume dan berat barang – Semakin besar, biaya ongkir makin tinggi.
  • Regulasi produk – Beberapa produk seperti kosmetik, makanan, obat, dan elektronik memerlukan izin khusus.
  • Negosiasi dengan supplier – Bisa menekan harga barang dan MOQ (minimum order quantity).

Tips Agar Cara Hitung Biaya Impor Lebih Efisien

  • Pakai jasa forwarder resmi untuk biaya transparan dan dokumen rapi.
  • Konsolidasi barang agar ongkir per CBM lebih murah.
  • Pilih produk ringan dan bernilai tinggi agar biaya ongkir sebanding dengan nilai jual.
  • Gunakan marketplace untuk menjual cepat dan memutar modal lebih singkat.
  • Selalu uji pasar dengan order kecil sebelum scale up besar-besaran.

Kesimpulan

Menghitung biaya impor barang dari China adalah kunci keberhasilan bisnis impor. Jangan hanya berpatokan pada harga barang dari supplier, tapi hitung semua komponen biaya: ongkir, pajak, bea masuk, hingga ongkir domestik. Dengan strategi yang benar, UMKM bisa impor dari China secara aman, efisien, dan menguntungkan. Mulai dari skala kecil, validasi pasar, lalu naikkan skala sesuai kebutuhan bisnis.

FAQ Seputar Cara Hitung Biaya Impor Barang dari China

Apakah ada cara hitung cepat biaya impor?

Bisa. Rumus sederhana: Total Modal = Harga Barang + Ongkir Internasional + Pajak + Bea Masuk + Forwarder + Ongkir Domestik.

Bagaimana jika tidak punya NPWP?

PPh impor lebih tinggi (7,5%). Jika punya NPWP, hanya 2,5%.

Apa itu HS Code?

Kode internasional untuk menentukan kategori produk serta tarif pajaknya.

Apakah semua barang bisa diimpor?

Tidak semua. Barang seperti kosmetik, makanan, obat, dan elektronik tertentu butuh izin BPOM, SNI, atau sertifikasi khusus.

Lebih hemat impor lewat laut atau udara?

Laut lebih hemat untuk barang besar & berat, udara lebih cepat untuk barang ringan & urgent.


Mau Coba Impor dengan Modal Kecil?

RTS Ekspedisi Siap Bantu Impor 1 Box Barang dari China

RTS Ekspedisi siap membantu pemula impor dalam skala kecil. Mulai dari menghitung biaya, mengurus bea cukai, hingga pengantaran barang sampai ke alamatmu. Semua transparan, door-to-door, dan konsultasi gratis.